Anak merupakan anugerah yang diberikan oleh Tuhan, membahas tentang anak juga akan membahas tentang perkembangan dan pertumbuhannya. Perkembangan dan pertumbuhan anak memiliki keterkaitan satu sama lain, dimana perkembangan fisik dan motorik pada anak dapat berhubungan dengan perkembangan psikis dari anak tersebut.
Di dalam masa perkembangan anak, anak akan mengalami sebuah periode yang disebut sebagai masa keemasan. Pada masa keemasan ini anak akan sangat peka dan sensitif terhadap berbagai rangsangan dan pengaruh dari luar, anak akan mengalami perkembangan yang sangat signifikan mulai dari perkembangan emosi, perkembangan motorik, perkembangan pola pikir, perkembangan fisik, dan juga perkembangan sosial. Masa keemasan pada anak terjadi saat anak berusia 0-8 tahun, pada masa ini seharusnya orang tua memberikan perhatian khusus, karena hal ini akan berpengaruh terhadap kehidupan atau perkembangan anak di masa datang, untuk mendukung hal itu ada beberapa hal yang harus di perhatikan oleh orang tua antara lain:
PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI
PERKEMBANGAN KOGNITIF
- Tahap Sensorimotor : Terjadi usia 0-2 tahun, pada tahap ini kemampuan anak hanya pada gerakan refleks, anak akan mulai mengembangkan kebiasaan-kebiasaan awal, mereproduksi berbagai kejadian yang menurutnya menarik, mulai menggunakan berbagai hal untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai eksperimen dan anak sudah mulai menemukan berbagai cara baru.
- Tahapan Pra-operasional : Tahap Pra-oprasional ini terjadi saat usia anak 2-7 tahun, dimana pada tahap ini mulai menerima berbagai rangsangan namun masih terbatas, kemampuan bahasa yang dimiliki anak juga mulai berkembang, meskipun pola pikirnya masih belum mampu untuk berpikir secara abstrak, persepsi mengenai waktu dan tempat masih terbatas.
- Tahapan Kongkret Operasional : Tahap Konkret oprasional terjadi saat anak berusia 7-11 tahun, dimana pada tahap ini anak sudah mulai berpikir secara rasioanal, dalam tahap ini juga anak sudah mampu melaksanakan tugas-tugas seperti menyusun, melipat, melakukan pemisahan, penggabungan, menderetkan dan membagi.
- Tahapan Formal Operasional : Dalam tahap formal operasional, anak sudah mulai beranjak remaja, dimana anak sudah mulai berpikir secara hipotetik, sudah mampu menampung atau berpikir terhadap hal yang menggunakan prinsip abstrak.
PERKEMBANGAN FISIK ANAK
Perkembangan fisik anak bisa dilihat dari perkembangan motorik. Dalam perkembangan motorik anak terbagi menjadi 2 yakni perkembangan motorik halus dan perkembangan motorik kasar.
- Motorik Halus : kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan fisik melibatkan otot kecil dan koordinasi mata serta tangan. Saraf motorik halus dapat dilatih dan dikembangkan dengan kegiatan seperti, bermain puzzle, menyusun balok, memasukan benda kedalam lubang sesuai bentuknya dan lain sebagainya. Setiap anak memiliki kecerdasan motorik halus yang berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh pembawaan anak dan stimulasi yang diperoleh. Orang tua dan lingkungan memiliki pengaruh yang besar dalam kecerdasan motorik halus anak, lingkungan dapat meningkatkan bahkan dapat pula menurunkan tingkat kecerdasan anak.
- Motorik Kasar : Motorik kasar adalah gerakan fisik yang memerlukan keseimbangan dan koordinasi antara anggota tubuh, dengan menggunakan otot-otot besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh.
- Periode Prelingual : Periode pre-lingual terjadi pada anak usia 0-1 tahun, ciri yang utama ialah anak mengoceh untuk dapat berkomunikasi dengan orang tua, anak masih bersifat pasif saat menerima stimulus dari luar tapi abak akan menerima respon yang berbeda.
- Periode Lingual : Periode ini terjadi pada usia antara 1-2,5 tahun, pada tahapan ini anak sudah mampu membuat sebuah kalimat, satu atau dua kata saat melakukan percakapan dengan orang lain.
- Periode Deferensiasi : Periode ini terjadi pada usia 2,5 - 5 tahun, pada tahap ini anak sudah mampu berbahasa sesuai dengan peraturan tata bahasa yang baik dan benar. Selain itu pada tahap ini perbendaharaan kata sudah berkembng secara baik.
- Tahapan Percaya VS Curiga : Tahap ini terjadi pada anak berusia 0-2 tahun, anak akan mengalami kepercayaan diri jika mendapatkan pengalaman yang menyenangkan, namun akan tumbuh rasa curiga jika anak mendapatkan pengalaman yang tidak menyenangkan.
- Tahapan Mandiri VS Ragu : Tahap ini terjadi pada saat anak berusia 2-3 tahun, perasaan mandiri itu muncul jika anak sudah menguasai seluruh anggota tubuhnya. Sifat ragu dan malu akan muncul ketika lingkungan tidak memberikan kepercayaan terhadap dirinya.
- Tahapan Berinisiatif VS Bersalah : Tahap ini terjadi pada saat anak berusia 4-5 tahun. Pada tahap ini anak sudah mulai melepaskan diri dari orang tuanya, selain itu anak sudah bisa bergerak dengan bebas dan dapat berinteraksi ldengan baik terhadap lingkungan. Dari hal tersebut dapat menimbulkan inisiatif pada diri anak. Sedangkan rasa bersalah muncul ketika anak masih belum bisa terlepas dari orang tuanya dan melakukan interaksi dengan lingkungan
Untuk konsultasi Training Motivasi Malang,
Outbound Malang, Batu alam Rafting, Kaliwatu Rafting, Wisata Malang,
Travel dan Hotel di Malang Jatim yang sesuai dengan kebutuhan tim anda,
Silahkan menghubungi office kami untuk informasi lebih lanjut :
JAKARTAJl. Rawamangun Muka Raya No. 5 RT. 4 RW. 14 Rawamangun – Jakarta Timur 13220
Mobile: 085 311 091 054 / 081 334 664 876
SURABAYA
Jl. Purwodadi 2 No. 54B Surabaya
Mobile: 087 836 152 078 / 085 755 059 965
MALANG
Perum Taman Landungsari Indah N1 Malang
Mobile : 082 231 080 521 / 085 791 320 238
No. Telp : 0341 5032699
Pin BB : 5E0C2C45
Email :
indonesiasukses@yahoo.com
indonesia.tips@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar