Senin, 28 November 2016

PSIKOLOGI AGAMA PADA MASA REMAJA

psikologi agama,psikologi agama pada anak,psikologi agama dalam islam,perkembangan agama pada anak anak,perkembangan jiwa agama pada anak,perkembangan agama anak,psikologi agama pada anak dan remaja,psikologi agama pada anak remaja,psikologi agama pada masa remaja,psikologi agama pada remaja,psikologi agama pada usia remaja,layanan psikologi,layanan psikologi di indonesia,layanan psikologi anak,layanan psikologi adalah,layanan biro psikologi,biaya layanan psikologi,layanan psikologi di malang,layanan psikologi indonesia,layanan jasa psikologi

PSIKOLOGI AGAMA PADA MASA REMAJA

Layanan Psikologi TIPS. Pada masa remaja terjadi proses perkembangan meliputi perubahan aspek psikoseksual, hubungan dengan orangtua dan cita-cita mereka. Perkembangan yang dimaksud pada Masa Remaja ialah perubahan yang terjadi pada rentang kehidupan. Perubahan tersebut dapat terjadi secara kuantitatif, misalnya pertambahan tinggi atau berat dan secara kualitatif, misalnya perubahan cara berpikir secara konkret menjadi abstrak.
Masa Remaja adalah masa bergejolaknya bermacam perasaan yang terkadang bertentangan satu sama lain. Kondisi ini menyebabkan terjadinya perubahan emosi yang begitu cepat dalam diri remaja, salah satunya seperti ketidakstabilan perasaan remaja kepada Allah dan Agama. Kebutuhan remaja akan Allah kadang tidak terasa ketika remaja dalam keadaan tenang, aman, dan tentram. Sebaliknya Allah sangat dibutuhkan apabila remaja dalam keadaan gelisah, ketika ada ancaman, takut akan kegelapan, ketika merasa berdosa.Walaupun fitrah beragama merupakan kemampuan dasar namun, kualitas dan arah perkembangan beragama yang mereka miliki bergantung pada proses pendidikan yang diterimanya.
Persoalan yang dialami oleh remaja bersangkutan dengan usia yang mereka lalui, dan tidak dapat dilepaskan dari pengaruh lingkungan di mana mereka hidup. Dalam hal ini, suatu faktor yang memegang peranan penting dalam kehidupan remaja adalah agama. Namun sangat disayangkan kehidupan modern saat ini kurang menyadari betapa penting dan hebatnya pengaruh agama dalam kehidupan manusia, terutama pada orang-orang yang sedang mengalami kegoncangan jiwa, dimana umur remaja terkenal dengan umur goncang, karena pertumbuhan yang dilaluinya dari segala bidang dan segi kehidupan.
Terdapat empat sikap remaja dalam beragama, yaitu:
  • Percaya pada agama hanya ikut-ikutan
Percaya pada agama hanya ikut-ikutan ini biasanya dihasilkan dari pendidikan agama secara sederhana yang didapat dari keluarga dan lingkungannya. Namun, hal demikian biasanya hanya terjadi pada masa remaja awal (usia 13-16 tahun). Setelah itu biasanya berkembang kepada cara yang lebih kritis dan sadar sesuai dengan perkembangan psikisnya.
  • Percaya dengan kesadaran
Semangat keagamaan dimulai dengan melihat kembali masalah keagamaan yang mereka miliki sejak kecil. Mereka ingin menjalankan agama sebagai suatu lapangan yang baru untuk membuktikan pribadinya, karena ia tidak mau lagi beragama secara ikut-ikutan saja. Biasanya semangat beragama terjadi pada usia 17 tahun atau 18 tahun. Semangat agama tersebut mempunyai dua bentuk:
  • Dalam bentuk positif
Yaitu berusaha melihat agama dengan pandangan kritis, tidak mau lagi menerima hal-hal yang tidak masuk akal. Mereka ingin memurnikan dan membebaskan agama dari bid’ah dan khurafat, dari kekakuan dan kekolotan.
  • Dalam bentuk negatif
Semangat keagamaan akan menjadi kegiatan yang berbentuk khurafi, dimana remaja cenderung mengambil pengaruh dari luar ke dalam masalah-masalah keagamaan, seperti bid’ah, khurafat dan kepercayaan-kepercayaan lainnya.
  • Percaya, tetapi agak ragu-ragu
Keraguan kepercayaan remaja terhadap agamanya dapat dibagi menjadi dua yaitu: Pertama, keraguan disebabkan kegoncangan jiwa dan terjadinya proses perubahan dalam pribadinya. Hal ini merupakan kewajaran. Kedua, keraguan disebabkan konflik kenyataan yang dilihat dengan yang diyakininya, atau dengan pengetahuan yang dimiliki.
  • Tidak percaya atau cenderung atheis
Perkembangan ke arah tidak percaya pada tuhan sebenarnya mempunyai akar atau sumber dari masa kecil. Apabila seorang anak merasa tertekan pada kekuasaan atau kezaliman orangtua, maka ia telah memendam suatu tantangan terhadap kekuasaan orangtua, selanjutnya terhadap kekuasaan apapun, termasuk kekuasaan tuhan.
Untuk pemesanan rafting di Songa Rafting ProbolinggoRafting Kasembon MalangRafting Kaliwatu BatuBatu Alam RaftingPacet Rafting, Kediri Rafting dan rafting di daerah yang lain. Untuk konsultasi Training Motivasi MalangOutbound MalangWisata Malang, Travel di Malang dan Hotel di Malang Jatim yang sesuai dengan kebutuhan tim Anda, Silahkan menghubungi office kami untuk informasi lebih lanjut:Silahkan menghubungi office kami untuk informasi lebih lanjut:
MALANG
Perum Landungsari Indah N1 Malang
Mobile: 085 755 059 965 /  085 791 320 238
Telp. (0341) 5032699
PIN: 5E0C2C45
SURABAYA
Jl. Purwodadi 2 No 54B
Mobile: 082 231 080 521 / 081 334 664 876
JAKARTA
Jl. Rawamangun Muka Raya No. 5 RT. 4 RW. 14 Rawamangun – Jakarta Timur 13220
Mobile: 081 334 664 876 /  085 855 494 440
Email :
indonesiasukses@yahoo.com
indonesia.tips@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar