Rabu, 14 Desember 2016

APAKAH PRASANGKAH ITU??

Prasangka ialah sebuah sikap pada anggota kelompok tertentu hanya berdasarkan keanggotaan mereka dalam kelompok tersebut. Dengan kata lain, seseorang yang memiliki Prasangka terhadap kelompok social tertentu cenderung mengevaluasi anggotanya dengan cara yang sama (biasanya dengan cara negative) semata karena mereka anggota kelompok tersebut. Trait dan tingkah laku individu mereka memainkan peran yang kecil, mereka tidak disukai, hanya mereka termasuk dalam kelompok tertentu. Prasangka sama seperti halnya dengan sikap yang lain, mempengaruhi pemrosesan informasi social kita, keyakinan kita terhadap orang yang termasuk dalam berbagai kelompok dan perasaaan kita terhadap mereka. Prasangka tetap ada karena kelompok yang berada dan tidak kita sukai dapat meningkatkan self-esteem dan menghemat usaha kognitif kita.
Prasangka sebuah tipe khusus dari sikap yang cenderung kearah negatif sehingga konsekuensinya:
  • Berfungsi sebagai skema (kerangka pikir kognitif untuk mengorganisasi, menginterpretasi dan mengambil informasi) yang mempengaruhi cara memproses informasi.
  • Melibatkan keyakinan serta perasaan negatif pada orang yang menjadi anggota kelompok sasaran prasangka.
Sumber prasangka ada 5, yaitu:
  • Konflik langsung antar kelompok. Berdasarkan Teori Konflik Realistik (Realistic Conflict Theory) dimana Prasangka muncul akibat kompetisi antar kelompok social untuk memperoleh kesempatan atau komoditas yang berharga yang berkembang menjadi rasa kebencian, Prasangka dan dasar emosi. Contoh: konflik antara migrant dengan masyarakat setempat, mereka cenderung memiliki Prasangka terhadap para migrant ini karena para migrant lebih mampu untuk survive dan berhasi wilayah barunya sehingga menimbulkan rasa kebencian pada diri masyarakat setempat terhadap para migrant. Hal ini dapat dilihat pada konflik yang terjadi di Ambon, atau Kalimantan.
  • Pengalaman awal. Berdasarkan Teori Pembelajaran Sosial (Social Learning Theory), Prasangka dipelajari dan dikembangkan dengan cara yang sama serta melalui mekanisme dasar yang sama, seperti sikap yang lain yakni melalui pengalaman langsung dan observasi/vicarious. Contoh: Sejak kecil Santi sering mendengar orangtuanya melontarkan komentar negatif pada orang dari golongan etnis Tionghoa. Maka Santi juga akan ikut meyakini pandangan negatif orang tuanya tentang etnis Tionghoa tersebut. Selain itu, media massa juga memiliki peran dalam pembentukkan Prasangka.
  • Kategorisasi Sosial, cenderung membedakan antara in-group—“kita”—dengan out-group—“mereka”. Kecenderungan untuk beratribusi yang lebih baik dan menyanjung anggota kelompooknya sendiri daripada anggota kelompok lain terkadang dideskripsikan sebagai kesalahan atribusi utama (ultimate attribution error), yang sama seperti self serving bias hanya terjadi dalam konteks antar kelompok. Kategori social ini menjadi Prasangka dan dapat dijawab dengan Teori Identitas Sosial (Identitty Theory) dari Tajfel. Teori ini menyatakan individu berusaha meningkatkan self-esteem mereka dengan mengidentifikasikan diri dengan kelompok social tertentu. Namun, hal ini terjadi jika orang mempersepsikan kelompoknya lebih superior daripada kelompok lain yang menjadi pesaingnya.
  • Kerangka berpikir kognitif terdiri dari pengetahuan dan keyakinan tentang kelompok social tertentu dan traits tertentu yang mungkin dimiliki oleh orang yang menjadi anggota kelompok-kelompok ini. Ketika sebuah stereotip diaktifkan, trait-trait ini lah yang dipikirkan. Stereotip mempengaruhi informasi social (diproses lebih cepat dan lebih mudah diingat), sehingga mengakibatkan teerjadinya seleksi pada informasi—informasi yang konsisten terhadap stereotip akan diproses sementara yang tidak sesuai stereotip akan ditolak atau diubah agar konsisten dengan stereorip. Reaksi lain terhadap informasi yang tidak konsisten adalah membuat kesimpulan implicit yang mengubah arti informasi tersebut agar sesuai dengan stereotip. Stereotip seperti kesimpulan (inferential prisons): ketika stereotip telah terbentuk, stereotip akan membangun persepsi kita terhadap orang lain, sehingga informasi baru tentang orang ini akan diinterpretasikan sebagai penguatan terhadap stereotip kita, bahkan ketika hal ini tidak terjadi.
  • Mekanisme kognitif lain: a) Ilusi tentang hubungan yaitu kecenderungan melebih-lebihkan penilaian tingkah laku negatif dalam kelompok yang relatif kecil. Efek ini terjadi karena peristiwa yang jarang terjadi menjadikannya lebih menonjol dan dengan mudah diingat; b) ilusi homogenitas Out-Group yaitu kecenderungan untuk mempersepsikan orang-orang dari kelompok lain yang bukan kelompoknya sebagai orang yang serupa. Lawan dari kecenderungan tersebut adalah perbedaan in-group yaitu kecenderungan untuk mempersepsikan anggota kelompoknya dalam menunjukkan keragaman yang lebih besar satu sama lain (lebih heterogen) daripada kelompok-kelompok lain.
Cara-Cara Mengurangi dan Mengatasi Prasangka:
  • Mengubah pengalaman masa kanak-kanak sehingga mereka tidak diajarkan untuk mengecam oleh orangtua dan dewasa lainnya.
  • Berinteraksi secara lansung dari orang dengan kelompok yang berbeda,ketika hal ini terjadi dengan kondisi tertentu ,prasangka dapat berkurang.
  • Merubah batasan antara “kita “ dan “mereka”.
  • Menggunakan teknik kognitif sehingga memotivasi orang menjadi tidak berprasangka.
  • Membiasakan diri untuk selalu berkata tidak terhadap hubungan antara sterotifp dengan kelompok social tertentu.
  • Memberikan pandangan bahwa kita tidak berprasangka seperti mereka yang berprasangka.
  • Memandang orang yang menjadi target berprasangka sebaga agen yang aktif dan merespon terhadap prasangka yang diberikan.
Untuk konsultasi Training Motivasi MalangOutbound MalangBatu alam RaftingKaliwatu RaftingWisata Malang, Travel dan Hotel di Malang Jatim yang sesuai dengan kebutuhan tim anda, Silahkan menghubungi office kami untuk informasi lebih lanjut :
JAKARTA
Jl. Rawamangun Muka Raya No. 5 RT. 4 RW. 14 Rawamangun – Jakarta Timur 13220
Mobile: 085 311 091 054 / 081 334 664 876
SURABAYA
Jl. Purwodadi 2 No. 54B Surabaya
Mobile: 087 836 152 078 / 085 755 059 965
MALANG
Perum Taman Landungsari Indah N1 Malang
Mobile : 082 231 080 521 / 085 791 320 238
No. Telp : 0341 5032699
Pin BB : 5E0C2C45
Email :
indonesiasukses@yahoo.com
indonesia.tips@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar