ANOREKSIA NERVOSA
Anoreksia Nervosa merupakan masalah kesehatan jiwa yang terobsesi memiliki tubuh kurus dan mereka memiliki ketakutan jika mereka terlihat gemuk. Ketakutan yang mereka memiliki membuat mereka beranggapan tubuhnya masih kurang kurus atau masih gemuk meski kenyataannya tidak seperti itu. Anorexia Nervosa tidak benar-benar mengenai makanan. Ini merupakan cara tidak sehat untuk mengatasi masalah emosional.
Pencitraan penderita Anoreksia Nervosa dipengaruhi oleh bias kognitif (pola penyimpangan untuk menilai situasi), cara seseorang dalam berpikir, mengevaluasi tubuh dan makanannya. Anoreksia Nervosa merupakan sebuah penyakit kompleks yang melibatkan komponenn psikologikal, sosiologikal, dan fisiologikal, pada penderitanya ditemukan peningkatan rasio enzim hati ALT dan GGT, hingga disfungsi hati akut pada tingkat lanjut.
Beberapa penderita Anoreksia Nervosa berusaha memuntahkan makanan yang telah dikonsumsi, sebuah ciri khas gangguan makan yang dinamakan bulimia nervosa. Namun, bila pada bulimia penderitanya rata-rata mempunyai berat normal atau lebih, penderita anoreksia memiliki berat badan yang kurang. Anorexia Nervosa sulit diperbaiki. Tetapi, dengan pengobatan maka pemikiran penderita akan lebih baik, mengembalikan kebiasaan makan yang sehat dan menyembuhkan beberapa komplikasi serius anorexia.
Gejala yang akan dialami oleh penderita Anoreksia Nervosa ialah:
- Penurunan berat badan secara signifikan dan tampak sangat kurus.
- Selalu memerhatikan bentuk tubuh di depan cermin.
- Menimbang tubuh hampir tiap saat.
- Sering memuntahkan kembali makanan yang sudah dimakan.
- Suka berbohong saat ditanya apakah mereka sudah makan.
- Sangat memperhitungkan jumlah kalori, lemak, dan gula pada makanan.
- Sering berolahraga secara berlebihan.Suka minum obat-obatan pencahar dan penekan nafsu makan.Mudah tersinggung
- Mengalami masalah kesehatan misalnya kelelahan, tekanan darah rendah, dehidrasi, pusing, rambut rontok, dan kulit kering.
- Faktor Biologis
- Faktor Lingkungan
- Faktor Psikologis
- Penanganan Medis
- Menaikkan berat badan secara berkala dan aman
- Penanganan anoreksia melalui aspek psikologis
Penyebab dari gangguan Anoreksia Nervosa belum teridentifikasi, namun ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan gangguan Anoreksia Nervosa yaitu:
Genetik beserta hormon dapat berefek pada berkembangnya perilaku Anoreksia Nervosa. Berdasarkan situs kesehatan healthline.com, terdapat kaitan antara perilaku anoreksia dengan kadar serotonin—sejenis zat kimia yang diproduksi di otak.
Kesan luas bahwa “cantik adalah terlihat kurus” hal tresbeut menjadi penyebab seseorang mulai mengembangkan kelainan perilaku makan. Gambar-gambar model di majalah maupun televisi dapat berdampak besar pada anak-anak gadis yang kemudian menyulut hasrat untuk menjadi kurus.
Seseorang dengan kelainan OCD (Obsessive-Compulsive Disorder) miliki kecenderungan untuk menerapkan program diet ketat dan pola latihan yang sangat sulit dilanggar. Jika memiliki OCD, Anda mungkin berjuang mencapai kesempurnaan namun tetap merasa seperti tidak akan pernah meraihnya.
Cara menangani gangguan Anoreksia Nervosa ialah:
Apabila Anoreksia Nervosa sudah mencapai tingkatan tinggi dengan gejala malanutrisi yang mengarah kepada kematian, maka penanganan di rumah sakit perlu dilakukan. Pada kasus ini pasien akan diberikan cairan infus atau dipasangi selang nasogastrik untuk menyalurkan makanan lewat hidung. Perawatan di rumah sakit ditujukan untuk menangani gangguan detak jantung, dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit.
Dokter memberikan saran cara menaikkan berat badan secara aman dan akan terus memantau kesehatan fisik pasien. Bagi pasien anak-anak dan remaja, tinggi badan mereka akan diperiksa secara berkala untuk memastikan mereka tumbuh secara normal. Menaikkan berat badan secara normal harus dilakukan secara bertahap. Langkah pertama, ahli terapi akan meminta pasien untuk makan secara teratur, meski dalam porsi yang sedikit. Terapi ini dianggap berhasil setelah pola makan pasien kembali normal dengan asupan gizi yang cukup, termasuk vitamin dan mineral.
- Terapi Perilaku
Terapi perilaku untuk mengubah pola pikir negatif. Perilaku seseorang merupakan buah dari pola pikirnya. Sebaliknya, tingkah laku membentuk pola pikir juga. Banyak hal-hal tidak realistis yang diyakini sebagai sesuatu yang benar oleh pengidap anoreksia. Misalnya mereka merasa harga diri mereka tergantung pada berat badan mereka. Mereka takut diejek atau tidak dihargai oleh orang lain karena dianggap gemuk.
-Terapi Kognitif Analitik
Terapi kognitif analitik dengan menelusuri masa lalu pasien. Terapi ini berdasarkan pada teori yang menyatakan anoreksia disebabkan oleh pola pikir dan tingkah laku tidak sehat yang dibentuk sejak pasien masih kanak-kanak atau remaja. Terapi kognitif analitik melibatkan tiga tahapan proses. Tahap pertama adalah reformulasi. Pada tahap reformulasi, biasanya spesialis terapi akan mencari tahu pengalaman pasien pada masa lalu yang mungkin bisa menjadi alasan kenapa pola-pola yang tidak sehat tersebut bisa berkembang. Tahap kedua adalah pengenalan. Seorang terapis akan membantu pasien melihat dan memahami pola-pola yang tidak sehat tersebut berkontribusi terhadap anoreksia. Tahap ketiga atau tahap terakhir adalah revisi. Pada tahap ini, sejumlah perubahan yang dapat menghentikan pola-pola yang tidak sehat tersebut diidentifikasi, dikaji, kemudian diterapkan.
- Terapi Interpersonal
Terapi interpersonal mengkaji lingkungan penderita.Terapi ini berdasarkan teori hubungan lingkungan dengan anoreksia yang mana lingkungan dan orang di sekitar memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam membentuk keadaan psikologis pengidap. Teori tersebut menyimpulkan bahwa kepercayaan diri yang rendah serta rasa cemas yang dialami pengidap timbul dari interaksinya dengan orang-orang di sekitar. Terapis berusaha menelaah hal negatif berkaitan dengan hubungan interpersonal pasien dan mencari cara mengatasi hal-hal negatif tersebut.
- Penanganan anoreksia dengan menggunakan obat-obatan
Mengkonsumsi obat-obatan akan efektif bila dikombinasikan dengan terapi lainnya. Obat-obatan yang mungkin diberikan antara lain antidepresan, antipsikotik, dan penstabil mood. Contoh obat-obatan yang biasa diberikan antara lain olanzapine dan selective serotonin reuptake inhabitors (SSRIs). SSRIs merupakan antidepresan. Obat ini dapat membantu meredakan depresi dan rasa cemas terkait anoreksia. Biasanya dokter memberikan obat tersebut jika berat badan pasien kembali normal. Pemberian SSRIs kepada pasien dengan berat badan di bawah normal dikhawatirkan akan menimbulkan efek samping buruk. Sedangkan olanzapine merupakan obat yang biasanya diberikan kepada pengidap anoreksia yang tidak merespons kepada metode pengobatan lainnya. Obat ini dapat membantu meredakan kecemasan yang berkaitan dengan pola makan atau berat badan.
Untuk pemesanan rafting di Songa Rafting Probolinggo, Rafting Kasembon Malang, Rafting Kaliwatu Batu, Batu Alam Rafting, Pacet Rafting, Kediri Rafting dan rafting di daerah yang lain. Untuk konsultasi Training Motivasi Malang, Outbound Malang, Wisata Malang, Travel di Malang dan Hotel di Malang Jatim yang sesuai dengan kebutuhan tim Anda, Silahkan menghubungi office kami untuk informasi lebih lanjut:Silahkan menghubungi office kami untuk informasi lebih lanjut:
MALANG
Perum Taman Landungsari Indah N1 Malang
Mobile: 085 755 059 965 / 085 791 320 238
Telp. (0341) 5032699
PIN: 5E0C2C45
SURABAYA
Jl. Purwodadi 2 No 54B
Mobile: 082 231 080 521 / 081 334 664 876
JAKARTA
Jl. Rawamangun Muka Raya No. 5 RT. 4 RW. 14 Rawamangun – Jakarta Timur 13220
Mobile: 081 334 664 876 / 085 855 494 440
Email :
indonesiasukses@yahoo.com
indonesia.tips@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar