Minggu, 09 Oktober 2016

SCHIZOPHRENIA

gangguan schizophrenia,gangguan schizophrenia adalah,gangguan mental schizophrenia,gangguan kepribadian schizophrenia,makalah gangguan schizophrenia,gangguan kejiwaan schizophrenia,schizophrenia dan gangguan bipolar,gangguan jiwa schizophrenia,penyebab gangguan jiwa schizophrenia,layanan psikologi,layanan psikologi anak,layanan psikologi adalah,layanan biro psikologi,biaya layanan psikologi,layanan jasa psikologi,jenis layanan psikologi,layanan psikologi klinis,layanan konsultasi psikologi

SCHIZOPHRENIA

Schizophrenia merupakan gangguan mental yang ditandai gangguan proses berpikir dan tanggapan emosi yang lemah. Keadaan ini pada umumnya dimanifestasikan dalam bentuk halusinasi, paranoid, keyakinan atau pikiran yang salah yang tidak sesuai dengan dunia nyata serta dibangun atas unsur yang tidak berdasarkan logika, dan disertai dengan disfungsi sosial dan pekerjaan yang signifikan. Gejala awal muncul ketika dewasa, dengan prevalensi semasa hidup secara global sekitar 0,3% – 0,7%. Diagnosis didasarkan atas pengamatan perilaku dan pengalaman penderita yang dilaporkan.
Penyebab schizophrenia masih belum diketahui sampai saat ini. Tetapi, beberapa penelitian menunjukkan adanya pengaruh kombinasi lingkungan dan genetik. Struktur kimiawi otak pada penderita schizophrenia mengalami gangguan. Pencitraan terhadap struktur otak dan sistem syaraf pusat pada penderita schizophrenia juga menunjukkan perbedaan dengan mereka yang bukan penderita.
Gejala schizophrenia hampir serupa dengan penyakit kejiwaan lainnya. Pada laki-laki, gejala muncul saat remaja atau umur 20-an tahun. Sementara, untuk perempuan umumnya terlihat pada umur 20-an tahun atau awal 30. Sangat jarang sekali anak-anak atau mereka di atas umur 40 tahun yang didiagnosis dengan schizophrenia. Gejala dan pertanda schizophrenia umumnya dibedakan dalam tiga kategori :

  1. Gejala positif. Gejala positif merujuk pada gangguan fungsi normal, meliputi :
  • Gangguan interpretasi terhadap persepsi atau pengalaman yang dialami. Ini adalah gejala yang paling umum.
  • Kondisi ini meliputi melihat atau mendengar hal-hal yang sebenarnya tidak ada.
  • Gangguan cara berpikir. Gangguan ini membuat penderitanya kesulitan dalam berbicara dan berpikir secara sistematis.
  • Gangguan perilaku. Kondisi ini berupa perilaku kekanak-kanakan atau emosi yang meledak-ledak.
  1. Gejala negatif. Gejala negatif menurun atau menghilangnya karakteristik fungsi normal. Gejala ini muncul sebelum gejala positif, terkadang berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Kondisinya meliputi :
  • Kehilangan ketertarikan pada aktivitas sehari-hari.
  • Tampak tidak memiliki emosi.
  • Kehilangan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
  • Tidak menjaga kebersihan diri.
  • Menarik diri dari kehidupan sosial.
  • Kehilangan motivasi.
  1. Gejala kognitif. Gejala kognitif permasalahan pada proses berpikir. Keadaan ini mengganggu penderita schizophrenia, karena berhubungan dengan aktivitas sehari-hari. Gejala kognitif bisa muncul sejak lahir dan dapat memburuk seiring waktu. Gejalanya meliputi :
  • Kesulitan mencerna informasi.
  • Sulit berkonsentrasi.
  • Bermasalah dengan ingatan.
  1. Gejala afektif. Schizophrenia dapat memengaruhi suasana hati penderitanya. Dampaknya, penderita akan mengalami depresi atau mood swings. Mereka juga terlihat aneh di mata orang lain, membuat orang lain menjauhi mereka. Hal ini menyebabkan isolasi sosial terhadap penderita schizophrenia.
Penderita schizophrenia membutuhkan penanganan rutin, karena schizophrenia paranoid merupakan penyakit mental kronis. Beberapa jenis penanganan untuk penderita schizophrenia paranoid adalah:

  • Pemberian obat-obatan.Jenis yang diberikan umumnya adalah obat antipsikotik atipikal, antipsikotik tipikal, antidepresan, anti cemas, atau penstabil mood.
  • Perawatan di RSJ. Jika semakin parah, maka harus ditangani di RSJ agar kebutuhan nutrisi serta istirahat bisa dipantau dan dipenuhi.
  • Terapi elektrokonvulsif (ECT).Penanganan ini digunakan bagi penderita yang mengalami gejala depresi parah dan penderita yang punya risiko tinggi bunuh diri.
  • Pelatihan keterampilan dan bersosialisasi. Penderita dilatih untuk hidup higienis, mengonsumsi makanan bernutrisi, dan memiliki komunikasi yang lebih baik.

Pengobatan andalan ialah pengobatan dengan antipsikotik yang menekan aktivitas dopamine (kadang-kadang serotonin) reseptor. Psikoterapi dan rehabilitasi vokasional dan sosial merupakan perawatan yang juga penting. Pada kasus yang lebih serius yang melibatkan risiko untuk dirinya dan orang lain, maka perlu dilakukan perawatan di rumah sakit secara paksa, walaupun lama perawatan di rumah sakit sekarang ini lebih singkat dan tidak sesering waktu sebelumnya.
Untuk pemesanan rafting di Songa Rafting ProbolinggoRafting Kasembon MalangRafting Kaliwatu BatuBatu Alam RaftingPacet Rafting, Kediri Rafting dan rafting di daerah yang lain. Untuk konsultasi Training Motivasi MalangOutbound MalangWisata Malang, Travel di Malang dan Hotel di Malang Jatim yang sesuai dengan kebutuhan tim Anda, Silahkan menghubungi office kami untuk informasi lebih lanjut:Silahkan menghubungi office kami untuk informasi lebih lanjut:
MALANG
Perum Taman Landungsari Indah N1 Malang
Mobile: 085 755 059 965 /  085 791 320 238
Telp. (0341) 5032699
PIN: 5E0C2C45
SURABAYA
Jl. Purwodadi 2 No 54B
Mobile: 082 231 080 521 / 081 334 664 876
JAKARTA
Jl. Rawamangun Muka Raya No. 5 RT. 4 RW. 14 Rawamangun – Jakarta Timur 13220
Mobile: 081 334 664 876 /  085 855 494 440
Email :
indonesiasukses@yahoo.com
indonesia.tips@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar